You are here
Kasus 

Berikut Delapan Tempat Ibadah yang Dirusak di Tanjung Balai

 

MEDAN (LN) – Akibat kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjung Balai, sebanyak delapan wihara dirusak warga pada Jumat malam 29 Juli 2016. Saat ini, meski kondisi di Tanjung Balai sudah kondusif, pihak kepolisian masih menyiagakan personelnya untuk mengantisipasi kerusuhan.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, delapan wihara yang dibakar di Tanjung Balai ini tersebar di beberapa lokasi. Menurut dia, bangunan tempat ibadah itu berhasil diselamatkan.

“Dapat dijelaskan bahwa jenis barang-barang yang dibakar mau pun yang dirusak oleh massa di dalam wihara, berupa peralatan sembayang, meja, kursi, lampu, lampion, patung, gong,” kata Rina, Sabtu (30/7/2016).

Berikut delapan wihara yang mengalami pengerusakan:

1. Wihara yang berada di Pantai Amor. Massa melakukan pembakaran terhadap isi dari wihara, kelenteng, tiga unit mobil, sepeda motor dan satu becak motor.

2. Wihara di Jalan Sudirman. Massa melakukan pengerusakan terhadap barang-barang yang ada di dalam kelenteng.

3. Wihara di Hamdoko. Massa merusak barang-barang yang ada dalam kelenteng, tempat praktik pengobatan Tionghoa serta sebuah sepeda motor.

4. Wihara di Jalan Tubun. Massa merusak barang-barang yang ada dalam kelenteng dan sebuah bangunan milik Yayasan Putra Esa di Jalan Nuri.

5. Wihara di Jalan Imam Bonjol. Massa membakar barang-barang yang ada dalam wihara.

6. Wihara di Jalan WR Supratman merusak isi bangunan Yayasan Sosial dan merusak tiga unit mobil.

7. Wihara di Jalan Ahmad Yani. Massa merusak pagar Wihara.

8. Wihara di Jalan Ade Irma. Massa membakar barang-barang yang ada dalam kelenteng.

Seperti diketahui, perusakan itu diduga lantaran umat agama tertentu tersinggung terhadap seorang warga yang protes terhadap kegiatan ibadah di tempat ibadah di Jalan Karya, Tanjung Balai

Related posts

Leave a Comment