Gelar Rakernas Gapasdap: meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan infrastuktur dan penyesuaian tarif
SOLO – Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan (Gapasdap) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I 2021-2026 di Solo, Jawa Tengah.
Rakernas ini diikuti seluruh pengurus DPP Gapasdap, 5 pengurus DPD, 18 DPC, dan seluruh anggota Gapasdap se Indonesia. Semua diharapkan dapat berperan aktif dalam Rakernas untuk ikut memberikan solusi terbaik.
“Masa Depan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Tantangan dan Solusinya”, Tema yang diusungnya, semua permasalahan akan dicari jalan keluarnya dalam diskusi panel yang menghadirkan narasumber-narasumber dari lintas sektor, diantaranya Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyebrangan, Direktorat Jendral Perhubungan Darat Junaidi, Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kemenhub Umar Aris, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Ukay Karyadi, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim dan Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo.
Kegiatan yang diselenggarakan dua hari, Selasa-Rabu (23-24/08/2022) di Ballroom Alilla Hotel, membahas segala permasalahan terkait industri transportasi sungai, danau, dan penyeberangan di Indonesia.
“Rakernas ini digelar selain melaksanakan amanah musyawarah anggota, juga untuk menyamakan persepsi terkait industri transportasi sungai, danau, dan penyeberangan di Indonesia, ” Kata Mochamad Wahyudin, Ketua Panitia, dalam laporannya di acara Rakernas.
“Rakernas hari pertama diskusi panel, hari kedua evaluasi secara total tentang industri transportasi sungai, danau, dan penyeberangan dalam satu tahun terakhir, sekaligus merumuskan serta merekomendasikan kebijakan pengembangan industri transportasi ke masa depan, ” Jelas Wahyudin.
Sementara itu, dalam industri transportasi perhubungan sungai, danau dan penyeberangan, ada dua peran vital yang harus diperhatian pemerintah, yaitu industri transportasi sungai, danau, dan penyeberangan sebagai moda transportasi dan sebagai infrastruktur.
“Industri transportasi sungai, danau dan penyeberangan memiliki dua peran vital, yaitu sebagai moda transpotasi selama 24 jam sehari, 30 hari sebulan, dan 360 hari setahun dan moda transportasi yang memiliki fungsi infrastruktur yang tidak tergantikan sampai dibangunnya sebuah jembatan penghubung,” Jelas Mochammad Wahyudin.
Sebagai konsekwensi dua peran vital tersebut, terdapat peran politis yang cukup tinggi, imbuh Wahyudin. Sehingga, jika terdapat adanya gangguan akan berdampak luas pada skala nasional.
Sementara itu, Ketua Umum GAPASDAP Khoiri Soetomo. mengatakan, bahwa tantangan transportasi sungai, danau dan penyeberangan kedepan semakin berat dengan berbagai masalah kepengusahaan, keselamatan pelayaran penyeberangan, maupun munculnya kebijakan-kebijakan yang dinilai kontraproduktif terhadap terciptanya iklim usaha yang kondusif.
“Masalah industri jasa angkutan penyeberangan nasional, sangat pelik dan kompleks. Ada masalah penyesuaian tarif, masalah infrastruktur, disharmonisasi aturan, monopoli, banyaknya ijin usaha, dan masih banyak lainnya, yang perlu segera dicari solusi. Karena hal itu akan sangat berdampak pada keselamatan transportasi penyeberangan, ” Ujar Khoiri.
Dengan tantangan yang semakin berat, sambungnya, industri jasa angkutan sungai dan laut penyeberangan nasional perlu mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah, karena peran sungai, danau dan penyebersngan identik dengan peran jalan raya, sebagai infra struktur di negara maritim.
“Gapasdap berharap segera ada penyesuaian tarif angkutan
penyeberangan, setidaknya seperti yang diterima jalan tol. Pada jalan tol
penyesuaian tarif dilakukan berkala dan otomatis oleh pemerintah. Padahal transportasi penyeberangan dan jalan tol, sama sama sebagai infrastruktur, namun jalan tol terkesan lebih banyak diperhatikan, ” Jelas Khoiri.
“Gapasdap merasakan ada monopoli usaha, didermaga eksekutif ASDP belum bisa mengajak kerja sama dengan kita, untuk bersama sama mengembangkan industri transportasi penyeberangan agar bisa dinikmati oleh seluruh pengguna jasa, baik di dermaga eksekutif maupun reguler.” Sambungnya.
Gapasdap berharap pada Rakernas dua hari ini, dapat ditemukan jalan keluar terbaik, dan Gapasdap siap mendapat arahan dari pemerintah untuk terus memberikan pelayanan publik terbaik pada masyarakat.