Aksi damai dan istighosah tolak full day school
SOLO (LN) – Kapten Cpl Warji Danramil 01/ Laweyan Kodim 0735/ Surakarta barsama Anggota memantau giat Start Aksi Damai Dan Istighosah Tolak FDS yang di selenggarakan oleh Rois Syuriah PCNU Solo raya yang di ikuti oleh lk 20000 orang peserta sebagai korlap adalah KH Muhammad Mahbub S.ag, Msi
Hadir dalam acara tersebut antara lain adalah sbb: H Hilmi Ahmad Sakdillah (Ketua PCNU Kota Surakarta), H Arif Syarifudin SE (Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Ansor Kota Surakarta), KH. Muhammad Mahbub S. Ag, M. Si (Korlap), Ir. KH. Almunawar, M. Si, Drs. Martanto ( Sekertaris PCNU)
f. H. Mashuri, Kyai Kholison (PWNU), Kyai NU dan PCNU Solo raya, Perwakilan Banom banom NU Solo raya, Perwakilan Madrasah Dinniyah Solo raya dan Pagar Nusa dan Banser NU Solo raya
Adapun spanduk dan Poster yang di bentangkan/ dibawa antara lain sbb : Menolak Fullday School / FDS, Tolak FDS Cabut Permendikbud no 23 tahub 2017 Selamatkan Madin Dan Pondok Pesantren, Pak Jokowi Batalkan Permendikbud 23/2017 Harapan Kami Say No To Five Day School By Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan Diniyah Dan Pesantren Solo Raya, Selamatkan Madin Tolak FDS, Menolak dan Batalkan Permendikbud No 23 Tahun 2017, Say No To FDS Prestasi / Ngaji Yes Madin Yes FDS No, Sekolah Terus Kapan Ngajine, Pak Jokowi Kami Rindu Tidur Siang Apakah Pintar Harus Pulang Sore Kami Pulang Sore Lalu Mengerjakan Tugas Hingga Larut Malam Kami Bukan Robot, Ayo Sekolah Ke Madrasah Ngaji Dan Prstasi Itu Harapan Kami, FDS Emoh Mending Melu Ngaji dan Dengan FDS Madinku Bubar.
Orasi orasi adalah sebagai berikut KH Muhammad Mahbub S.ag, Msi(Korlap) : Kita berharap kegiatann ini dapat berjalan dengan tertib jangan meneriakkan yel yel yang di larang kita berjalan demi santri demi agama jangan mengeluarkan kata kata yang tidak di perbolehkan kita adalah pengawal Ulama ulama yang telah memerdekakan Indonesia, Demi perjuangan demi agama demi Indonesia kita berjuang di jalan Allah SWT, NKRI harga mati Pancasila jaya, Keberadaan madrasah begitu terancam akibat permendikbud no 23 tahun 2017 untuk itu permendikbud harus di cabut, pembelajaran hingga sore membuat anak anak tidak bisa belajar penuh dan bisa menggulung keberadaan madrasah diniyah harapan kita tetap madrasah diniyyah bisa berbuat yang lebih baik untuk bangsa ini, Kita jaga akhlakul karima sebagai Nahdiyyin bukan hanya untuk NU saja kita berjuang siang ini tetapi untuk Indonesia kita berjuang saat ini, pondok pesantren selama ini juga telah memberikan banyak kontribusi untuk negara Indonesia, Kita minta kepada pemerintah kepada bapak Jokowi minimal madrasah diniyyah di perhatikan, dengan FDS maka tidak ada lagi anak yang masuk ke madrasah lagi karena capek belajar di sekolah tidak ada lagi anak yang belajar mengaji dan dekat dengan kyai/ulama sehingga paham radikal bisa masuk ke anak anak dengan bebas.
Himbauan AKBP Andi Rifai SH Sik (Wakapolresta Ska) adalah sbb : Kami dari Polresta mengucapkan terima kasih mengucapkan terimakasih kerjasamanya tetap menjaga ketertiban karena juga ada warga lain yang mempunyai kepentingan, Sepulangnya dari istighosah nanti kembali juga dengan tertib jaga keselamatan kembali ke rumah masing masing agar korlap masing masing mengatur dengan baik
Pernyataan sikap Rois Syuriah NU Solo raya sbb : Kawulo sebagai salah satu pengurus Jamiyyah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada seluruh warga Solo Raya yang memperhatikan pendidikan akhlak yang terpuji dan pendidikan agama atas partisipasinya dalam aksi dan istighosah untuk keselamatan madrasah diniyyah pondok pesantren dan kelompok pengajian usia belajar.
Selanjutnya mengingat : Pertama, Madrasah diniyyah sudah ada sebelum negara ini lahir dan telah terbukti mencetak kader yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Kedua, Madrasah diniyyah sebagai lembaga yang mengajarkan agama Islam dengan faham yang moderat. Ketiga, Madrasah diniyyah telah terbukti melahirkan kader bangsa yang nasionalis dan religius sehingga menjadi salah satu penopang keberlangsungan NKRI. Keempat, Madrasah diniyyah terbukti telah melahirkan tokoh-tokoh agama yang menjadi pembimbing masyarakat. Karena hal tersebut diatas kami menyatakan, Pertama, Pemerintah wajib menghormati, memberikan penghargaan dan perlindungan pada madrasah diniyyah. Kedua, Menolak Permendikbud No. 23 Tahun 2017 dan seluruh keputusan pemerintah yang berakibat melemahkan dan mematikan madrasah diniyyah terutama Full Day School. Kepada warga Solo Raya pada khususnya dan masyarakat Jawa Tengah, marilah kita jaga warisan leluhur para orang tua kita dan ulama yang berupa madrasah diniyyah ini dengan segala upaya dari gangguan-gangguan yang mengancam eksistensinya Kita tingkatkan kualitas dan kuantitasnya sehingga kita tidak menjadi generasi yang mengkhianati para guru-guru leluhur kita. Semoga anak-anak kita menjadi orang-orang yang saleh dan tetap pada jalan Ahlussunnah Wal Jamaah.