TPID SURAKARTA MENGGELAR PASAR MURAH
SOLO,22 Februari 2017
Pasar murah yang di gelar di depan lojigandrung solo mendapat apresiasi yang bagus dari masyarakat solo. Pasar murah yang di hadiri bapak walikota F.X.Rudyatmo mengungkap kan bahwa tujuan dari pasar murah ini merupan pencegahan harga cabai yang melonjak tinggi, yang telah dilaksanakan pada hari kamis 23/2/17.
Dalam keempatan ini, TPID Kota Surakata kembali menggandeng PT. Perusahan Perdagangan Indonesia (PPI), Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta, dan Dinas Perdagan menyelenggarakan kegiatan pasar murah, khususnya komoditas cabai ditambah dengan beras , gula pasir dan daging sapi . Tujuan dari kegiatan adalah untuk membangun ekspektasi masyarakat bahwa ketersediaan pasokan masih terjamin serta harga barang masih terjangkau. Sekaligus hadirnya kegiatan yang di harap kan beban masyarakat ini merupakan bagian dari peringatan HUT Kota Surakarta ke -272 yang mengusung “Resik Kuthane ,Waras Wargane”
Menghadapi perkembagan ini, TPID Kota Surakarta secara aktif bersinergi dengan stakeholder terkait untuk melaksanakan langkah-langkah strategis dalam upaya menjaga kestabilan harga . Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan pasar murah dengan menggandeng pelaku usaha dan distributor. TPID Kota Surakarta membangun sinergi dengan pelaku pasar untuk secara bersama-sama membangun ekspektasi positif agar inflasi Kota Surakarta secara keseluruhan tetap terkendali sepanjang tahun 2017 ini. Selain itu, sebagai kelanjtan program kampung cabai inovatif, pada kesempatan ini juga di adakan nya pelatihan budidaya dan pembenihan cabai kepada anggota PKK Kota Surakarta, dengan kegiatan program “PKK Peduli Inflasi” Pelatihan ini akan di berikan pembekalan pengetahun kepada anggota PKK dalam membudayakan cabai di pekarangan rumah dengan baik. Gerakan tamnam cabai ini di tujukan bagi warga agar dapat mandiri memenuhi kebutuhan cabainya sehari-hari. Sekaligus diharapkan pelatihan ini dapat mendorong agar masyarakat mengkonsumsu berbagai produk olahan cabai dari pekarangan sendiri, dan tidak bergantung pada cabai segar di pasar.
Di samping kegiatan pasar murah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo sebagai otoritas sistem pembayaran juga melakukan sinergi aksi berupa edukasi dan layanan uang NKRI tahun emisi tahun 2016. Tujuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkai dengan uang NKRI, dan Terpenuhinya Uang Rupiah Dalam kondisi yang layak edar melalui kegiatan Klin mone policy. Kegiatan ini juga sekaligus menegaskan bahwa isu-isu negatif yang beredar di masyarakat terkait dengan Uang NKRI Tahun Emisi 2016 seperti isu penetapan jumlah uang yang di cetak, Pelaksanaan pencetakan uang rupiah, warna uang Rupiah, penggunaan gambar Pahlawan tidak berdasar dengan demikian, sinergi aksi kegiatan pasar murah oleh TPID Surakarta dengan edukasi Uang NKRI Tahun Emisi 2016 Di harapkan dapat memberi pemahaman bagi masyarakat secara luas untuk semakin mencintai Negeri dengan tetap menjaga ekspetasi positif terdapat Inflasi dan memperlakukan Uang Rupiah secara baik dan benar. Liputannasional Surakarta nurul efendi