Bukan Hanya Soal Kemanusiaan, Muslim Rohingya Diusir karena Urusan Agama
Jakarta (LN) – Sekjen Komite Advokasi Muslim Rohingya Arkan (KAMRA) Ustaz Bernard Abdul Jabbar mengungkapkan bahwa kondisi ratusan muslim Rohingya yang terdampar di Aceh Utara cukup mengkhawatirkan. Menurutnya para pengungsi tersebut tidak terlalu diurus oleh pemerintah.
“Kita sudah investigasi ternyata para wanita dan anak-anak kondisi badannya kurus, mereka kekurangan makan,” ujar Ustaz Bernard kepada Suara Islam Online, Kamis (14/5/2015).
Menurutnya, selain karena kemanusiaan para pengungsi juga harus dibantu karena saudara sesama muslim. “Karena kemanusiaan masalah harus ditangani secepatnya, walaupun mereka terusir karena urusan agama. Mereka pergi ke tempat dimana mereka bisa keluar dari tekanan pemerintah dan mayoritas Budha yang menzalimi mereka,” kata Ustaz Bernard.
Karenanya, ia menghimbau kepada umat Islam untuk membantu para pengungsi Rohingya semampu yang bisa dibantu. “Di Indonesia ada 753 pengungsi Rohingya ditampung diberbagai daerah, dan kita usahakan berikan apa yang diperlukan oleh mereka,” ucapnya.
Untuk sementara ini, kata Ustaz Bernard, sudah ada sebagian warga Aceh yang turut membantu para pengungsi disana. Kendati demikian, pemerintah harus turun melayani keperluan para pengungsi.
“Mereka pergi ke tempat dimana mereka bisa keluar dari kezaliman, pemerintah harus menolong menyalurkan ke negeri tujuan mereka. Namun sebelum itu, kita layani dengan sebaiknya,” tandasnya.
Seperti diketahui, sebanyak empat kapal yang mengangkut sedikitnya 500 orang pengungsi Muslim Rohingya terdampar di perairan Aceh utara, pada Ahad (10/05) pagi waktu setempat. Mereka terdampar di Aceh setelah kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar.
Kondisi para pengungsi cukup mengkhawatirkan, puluhan orang kini dirawat pemerintah Negeri Serambi Makkah, lantaran mengalami kelaparan akut.